Foto, Kondisi cuaca saat Gambar Langit direkam Situs Sultra di sekitar Wilayah Kecamatan Loea Kabupaten Kolaka Timur Sultra, Sabtu (2/3/202...
![]() |
Foto, Kondisi cuaca saat Gambar Langit direkam Situs Sultra di sekitar Wilayah Kecamatan Loea Kabupaten Kolaka Timur Sultra, Sabtu (2/3/2024). (Img : Situssultra.com) |
KOLTIM, SITUSSULTRA.com-Akhiir-akhir ini cuaca di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara (Sultra) sering terasa Panas yang menyengat dan pada malam Hari Panas menyengat tiba-tiba berubah menjadi dingin (Pancaroba).
Dan Hujan biasa turun menjelang Sore hingga malam dengan deras yang disertai Guntur dan Angin kencang, tentu ini bisa menjadi pemicu terjadinya perubahan suhu panas dingin yang dapat menimbulkan penyakit seperti, flu atau pilek yang disertai batuk karena pada suhu panas yang ekstrem, tubuh akan lebih rentan terhadap infeksi virus yang menyebabkan flu atau pilek dan demam.
Berdasarkan pantauan, gejala yang kerap kali muncul antara lain hidung tersumbat, batuk dan sakit tenggorokan.
Plt. Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur Harun mengatakan, dalam menghadapi cuaca ekstrem, yang dapat menimbulkan beberapa jenis Penyakit akibat pergantian Suhu udara, maka Masyarakat Koltim perlu melakukan tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan tubuh tetap terjaga.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas saat dihubungi melalui telpon selukernya, Sabtu (2/3/2024) dini Hari.
Ia menghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap berbagai penyakit yang dapat timbul akibat dari pergantian suhu udara yang tinggi dan tidak menentu.
![]() |
Ilustrasi, akibat Pancaroba biasanya penyakit yang rentan adalah flu disertai batuk (Img : Situssultra.com) |
"Kalau untuk saran saya masyarakat harus ada upaya proteksi akibat pergantian cuaca dan setelah itu bagaimana supaya kekebalan Tubuhnya tetap terjaga, maka Warga harus menjaga prilaku sehat seperti, menjaga kebersihan lingkungan dan udara,"imbaunya.
Kata dia, dalam mengatasi permasalahan ini tentu Masyarakat harus banyak mendapatkan edukasi dan konseling tentang kesehatan dengan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di Puskesmas ketika ada gangguan kesehatan.
Ia mengatakan, upaya-upaya yang harus dilakukan baik untuk pencegahan maupun yang sudah terinfeksi penyakit, tentu masyarakat yang belum sakit berupaya melakukan pencegahan supaya bisa terhindar, dengan cara memahami bagaimana cara hidup sehat yang baik seperti bagaimana mengantisipasi timbulnya penyakit serta selalu menjaga kondisi Udara Ruangan yang nyaman dan bersih . Dan bagi Warga yang sudah terinfeksi agar melakukan pengobatan yang teratur.
"Iya jaga kesehatan dari sedini mungkin dan ketika dia terkena maka harus berupaya untuk melakukan pengobatan, misalnya Flu, batuk maka dia harus pergi ke Puskesmas untuk konsultasi masalah kesehatan yang dia alami,"harapnya.
Akibat dari pergantian suhu cuaca ektstrem, Salah satu Warga Koltim Marjan menuturkan, jika di sekitarnya sebagian warga seperti, Anak-anak mengalami Flu, Demam dan Batuk.
"Inimi kalau Siang panas sekali, kalau sudah mau malam seperti sekarang ini tiba-tiba Hujan, mungkin inimi yang menyebabkan Anak-anak di Lorong tempatku sebagian batuk dan Demam,"ungkap Marjan saat berbincang-bincang dengan Penulis, Jumat malam kemarin.
Sementara itu, melansir dari Laman BMKG bahwa kondisi cuaca ekstrem tersebut masih berpotensi terjadi hingga tanggal 8 Maret 2024 mendatang, yang dipicu oleh,
Aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini memasuki fase 3 (Samudra Hindia bagian timur), dan diprediksi akan memasuki wilayah Indonesia dimulai dari bagian barat dan bergerak ke timur;
Aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di sebagian wilayah Indonesia; serta
Terbentuknya pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin yang terbentuk di sebagian wilayah Indonesia.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi Hujan dengan intensitas Sedang-Lebat yang disertai Kilat dan Angin kencang.
Penulis & Editor : Darson