Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan Kabupaten Kolaka Timur, Dr. Ir. Idarwati, MM kepada Situs Sultra saat dikomfirmasi diruang kerjanya, Se...
Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan Kabupaten Kolaka Timur, Dr. Ir. Idarwati, MM kepada Situs Sultra saat dikomfirmasi diruang kerjanya, Selasa (3/1/2022).(Img : Situssultra.com) |
Untuk itu dalam rangka meningkatkan gizi dan pendapatan msyarakat terutama di masa pandemi covid -19 ini sejak tahun 2020 dan 2021 Dinas Pangan kabupaten Kolaka Timur (Koltim) telah giat melakukan pembinaan dan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Hal ini diungkapkan, Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan Kabupaten Kolaka Timur, Dr. Ir. Idarwati kepada Situs Sultra saat ditemu diruang kerjanya, Selasa (3/1/2022).
Ia menerangkan, bahwa program kegiatan ini bertujuan untuk mencegah stunting serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakt khusunnya Kelompok wanita Tani (KWT).
"Oleh sebab itu, dinas pangan kabupaten Kolaka Timur saat ini telah membina 57 kelompok KWT yang ada di kabupaten Koltim terutama desa yg terinterpensi stuntig,"jelasnya.
Ia mengharapkan, program P2L ini dapat bermanfaat bagi masyrakat khususnnya menambah pendapatan dan meningkatkan gizi masyrakat koltim.
"Dengan adanya bantuan pemerintah ini kita harapkan masyarakat itu mampu memanfaatkan lahan pekarangan dalam rangka meningkatkan pola makan yang beragam bergisi berimbang dan aman agar ditengah pandemi ini kita bisa memerangi stunting,"harapnya.
Adapun Jenis tanaman sayur yang mengandung sumber protein, vitamin dan mineral sesuai rencana program yang cocok dibudidayakan sebut dia, adalah Bayam, Kangkung, Terung, Sawit, Tomat, Kacang Panjang dan Buncis.
"Karena itu semua adalah sumber Vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam rangka mengontrol stamina tubuh kita,"ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, bahwa dengan adanya program kegiatan P2L ini maka hal ini bisa menopang ekonomi masyarakat.
"Minimal bapak ibu tidak lagi mengganggu isi dompetnya dalam rangka kebutuhan isi dapurnya. Kemudian kita bisa mengkomsumsi pangan yang segar dan aman,"terangnya.
"Kalau dipasar mungkin sayurnya diobati dan disemprot pertisida tapi kalau menanam sendiri bisa menggunakan pupuk organik sehingga kita bisa mengkomsumsi pangan yang segar yang tidak mengandung sat kimia,"tambahnya menjelaskan.
Dijelaskan, bahwa sesuai Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, terdapat 5 pilar dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting, di mana Kementerian Pertanian diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pilar ke-4, yaitu meningkatkan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat.
Untuk itu, Kadis telah menetapkan salah satu cara bertindak dalam strategi ketahanan pangan yaitu diversifikasi pangan yang mencakup penganekaragaman sumber pangan, terutama dari pekarangan pangan.
"Sehingga ada pembinaan untuk para penyuluh atau pendamping yang ada dikecamatan dan di desa jadi mereka tinggal menyiapkan lahan memelihara lemudian semua bahannya dibelikan dan dibantukan oleh pemerintah,"jelasnya.
"Nah itulah yang ada pada kelompok wanita tani yg jumlahnya 57 kelompok tani yg kita bina sejak tahun 2019 sampai 2022,"sambungnya.
Untuk Kadis mengharapkan agar ditahun k 2022 ini, program tersebut masih berlanjut. Sehingga program ketahanan pangan benar terwujud.
"Khususnya dibidang pangan segar masyarakat kita bisa mengkomsumsi dengan segar aman dan bergisi,"harapnya.
Penulis : Darson