masukkan script iklan disini
LOEA, NEWSSITUSSULTRA.com- Kebijakan
pemerintah kabupaten Kolaka Timur (Koltim) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang
telah memprogramkan pembangunan normalisasi alur Sungai loea, pasca banjir tahun lalu, rupanya sangat disyukuri terhadap warga yang tinggal ditepi sungai
tersebut. Dimana pada pelurusan (sungai red) disertai pula dengan pembangunan
tanggul yang fungsinya menjadi dinding penahan terjangan alur sungai yang sebelumnya setiap tahun mengikis lokasi tanah tempat berdirinya beberapa rumah warga, sehingga setiap tahun jika musim hujan tiba warga yang
tinggal disekitar tepi sungai tersebut merasa resah karena tempat mereka membangun rumah telah menjadi langganan banjir.
Beti salah satu ibu rumah tangga (IRT),
yang merupakan warga kelurahan Simbalai,
menuturkan, jika rumahnya merupakan salah satu langganan
banjir , namun dirinya sangat bersyukur karena setelah adanya normalisasi
sungai yang disertai dengan adanya pembangunan Tanggul maka dirinya tidak lagi merasa resah, karena sebelumnya tebing sungai yang kian hari
menjalar kelokasi tempat berdirinya rumahnya, telah dibuatkan Tanggul. Sehingga dirinya
merasa bebas dari ancaman banjir.
“Sebelum
ada tanggul jika banjir, air bahkan sampai didalam rumah saya, tapi setelah
pelurusan kali, dan tepinya dibuatkan
tanggul maka saat benjir susulan yang lalu tidak lagi masuk,”tutur Beti kepada
situssultra.com saat di komfirmasi di
belakang rumahnya kemarin.
Oleh karena itu kata Beti, patulah dirinya bersyukur dan berterima kasih terhadap kebijakan bupati Kolaka Timur dalam
hal ini, Tony Herbiansyah, yang saat itu
turun langsung melihat kondisi yang dialami warga disekitar sungai Loea yang
merasakan dampak banjir saat itu, pasca banjir.
“Saya sebagai masyarakat disini, sangat
bersyukur dan berterima kasih kepada bupati,
saya merasa kagum melihat orang
yang paling dihormati di koltim, dia bisa tergugah hatinya datang langsung
dibelakang rumah saya melihat banjir
waktu itu, sehingga saya secara pribadi mendoakan beliau semoga dia terpilih
kembali menjadi bupati,”doa Beti.
Adapun alasan sehingga pihaknya merasa bersyukur dan menginginkan agar
pemerintahan Tony Herbiansyah tetap berlanjut
kata dia, karena sungai tersebut sudah sekian tahun mengikis pemukiman
warga, tak ada pemerintah yang memprogramkan pembangunan normalisasi dan
tanggul, namun setelah Tony Herbiansyah berkunjung di tempat tersebut, baru ada
program pembangunan tersebut, sehingga dirinya menilai kepemimpinan Tony
Herbiansyah telah Ia rasakan
manfaatnya, karena warga yang tinggal
disekitar tepi sungai tersebut telah
sekian lama menantikan adanya pembangunan tanggul sungai.
“Jadi harapan saya sangat mengharapkan
dia terpillih kembali, karena saya sudah
merasakan dengan kinerjanya, seandainya
bukan beliau saya masih terancam banjir,
karena itu saya bersyukur dan berterima kasih, rumah saya telah bebas dari banjir ,” pungkas
beti sembari mengarapakan agar pembangunan Tanggul kedepannya bisa dibronjong.
Penulis/Editor
: Darson