Kepala MTSN 1 kabupaten Konawe Hasyim,S.Pd,.MA (Img : Situssultra.com ) KONAWE,SITUSSULTRA.com- Setelah sekian lama pembelajaran daring dila...
Kepala MTSN 1 kabupaten Konawe Hasyim,S.Pd,.MA (Img : Situssultra.com) |
KONAWE,SITUSSULTRA.com- Setelah sekian lama pembelajaran daring dilakukan akibat pandemi Covid-19, kini wacana belajar tatap muka akan segera dimulai. Hal ini telah disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim beberapa waktu lalu.
Dimana, saat itu telah disampaikan, bahwa pemerintah dalam melaksanakan kebijakan tersebut kewenangan akan diberikan kepada pemerintah daerah (Pemda).
Olehnya itu, rencana pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) di kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi angin segar dan kabar gembira bagi para peserta PTM. Seperti halnya Madrasah Tsanawiah (MTS) Negeri 1 Konawe dengan adanya rencana PTM tersebut maka pihak sekolah sangat menyambut gembira. Sebab tatap muka dianggap lebih efektif dalam proses belajar mengajar (PBM).
Kepala MTSN 1 kabupaten Konawe Hasyim,S.Pd,.MA mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan untuk menghadapi pembelajaran PTM yakni, dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang digunakan dan akan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
"Tugas Pokok guru dan siswa akan dilaksanakan dengan penuh semangat, apalagi lewat kata-kata langsung yang disampaikan guru kepada siswa,"kata kepala Sekolah saat dikomfirmasi dua Penulis Jurnalis di salah satu ruang meeting sekolah yang dinahkodainya, Jum'at lalu.
Menurutnya, pembelajaran online ada juga bagusnya, namun akan tetapi Ia menilai masih kurang efektif dalam pelaksanaannya, sebab kata dia, di lingkup sekolah siswa butuh sentuhan langsung oleh gurunya karena interaksi secara langsung menggunakan bahasa tubuh dapat membuat siswa siswi akan semakin percaya diri dalam menyerap mata pelajaran.
"Belajar online lewat HP android sebenarnya kurang efektif, apalagi dengan banyaknya jumlah siswa, seperti guru yang mengajar 20 kelas dikali 30 siswa, tugas dari 20 kelas jika dikali dengan 30 kira-kira gimana modelnya, sedangkan kita memiliki keterbatasan kekuatan mata,"terangnya.
Kata dia, setelah melakukan proses belajar tatap muka di sekolah, maka pihaknya berharap tidak ada lagi pembatasan gerak kepada siswa-siswi untuk berinteraksi dalam menerima mata pelajaran.
"Dengan adanya kebijakan dari Pemda terkait sekolah sudah bisa melakukan PBM tatap muka walaupun 50%, merupakan angin segar dan kami sangat merespon dengan baik dan menyambut gembira kebijakan tersebut,"ujarnya.
Apalagi, Kata Hasyim permintaan orang tua siswa untuk segera dilakukan tatap muka, maka pihak sekolah juga memastikan kepada orang tua siswa agar secara bersama memahami dan menjaga anak-anaknya dimasa pandemi.
"Dengan tetap menjaga protokol kesehatan yakni mencuci tangan dan memakai masker,"imbaunya.
Ia menjelaskan, bahwa dalam pembelajaran online, ada siswanya yang tidak memiliki HP android kurang lebih 30 siswa. Kendati demikian, pihaknya tetap berupaya agar sisawa tetap belajar dengan cara memanggil para siswa tersebut untuk datang kesekolah.
"Kemudian kami siapkan komputer dan modulnya,"ungkapnya.
Selain itu, kata dia yang menjadi kendala pada pembelajaran online terkait masalah paket datanya, karena terkadang siswa menyalah gunakan seperti, menggunakan untuk bermain game sehingga data yang diberikan pihak sekolah cepat habis
"Namun kami bersyukur dan berterimakasih kepada pihak XL yang telah memberikan bantuan paket data tahun yang lalu kepada Siswa maupun kepada Guru," ucapnya
Editor : Darson