KOLTIM,SITUSSULTRA.com- Dampak banjir beberapa waktu lalu di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengakiba...
KOLTIM,SITUSSULTRA.com-Dampak banjir beberapa waktu lalu di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengakibatkan ratusan Hektare Sawah di beberapa Kecamatan di Koltim terendam luapan Air hingga sebagian besar mengalami puso.
Atas peristiwa ini sejumlah pihak terkait turut prihatin. Olehnya itu Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan meninjau Lokasi yang terdampak banjir yang ada di Wilayah Bumi Sorume ini.
"Jadi mereka datang untuk mengecek langsung kondisi Sawah yang terdampak Banjir,"tutur Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Kadistanak) Kabupaten Kolaka Timur Ridwan kepada Situs Sultra, Selasa (5/3/2024).
Ridwan mengungkapkan, kurang lebih 300 hektar Sawah yang terdampak banjir di Koltim telah dikunjungi langsung utusan dari Pemprov melalui Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dari Dinas Tanaman pangan dan Peternakan Pemprov. Sultra, Hidayat Yamin bersama rombongan.
"Jadi ada 340 hektare dengan rincian di Desa Tumbudadio, 110 hektare kemudian di Kelurahan Raraa sebanyak 210 hektare dan di Desa Lalowosula ada 20 hektare,"sebutnya.
"Dan untuk di Desa Tumbudadio ada kurang lebih 30 hektare Sawa puso karena tergenang luapan air,"sambungnya.
Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka Timur melalui Distanak akan mengambil berupaya untuk menangani dan memberikan solusi atas peristiwa tersebut.
"Jadi setelah kami meninjau Lokasi yang terdampak Kami telah berkomitmen untuk membantu sesuai dengan kebutuhan Petani, kami atur misalnya Provinsi akan membantu benih dan Kabupaten dari sisi yang lainnya,"jelasnya.
"Jadi kemarin itu belum diputuskan oleh provinsi menunggu jastivikasinya kan nanti setelah kunjungan lapangan kemudian dianalisa apa intervensi pemprov terhadap petani yang terdampak ini,"tambahnya.
Ia menuturkan jika pada dasarnya yang akan dicarijan solusi mengenai penyebab banjir karena luapan Sungai di atas Bendungan IwoikondoIwoikondo, sehingga terjadi sedimentasi atau pendangkalan lalu Airnya meluap.
"Jadi dari provinsi mereka turun melakukan analisa kemudian jastivikasi setelah jastivikasinya jelas baru ketahuan intervensinya, supaya kita bisa berbagi, untuk provinsi apa intervinsinya kabupaten apa, supaya tidak tumpang tindih msalka, provinsi Kasih bantuan Benih jangan lagi Kabupaten juga kasih Benih,"terangnya.
Ridwan berharap agar pasca kejadian banjir menjadi pelajaran buat Masyarakat sehingga pihaknya menghimbau kepada seluruh koordinator BPP untuk berkoordinasi seluruh kelompok tani untuk senantiasa meminimalisir potensi terjadinya banjir dengan cara bergotong royong membersihkan Saluran.
Penulis : Darson