KONSEL,SITUSSULTRA.com- Pedesaan yang masuk kawasan konservasi lingkup Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tenggara ...
KONSEL,SITUSSULTRA.com-Pedesaan yang masuk kawasan konservasi lingkup Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di wilayah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) memperoleh bantuan pengembangan usaha ekonomi kreatif (PUEK).
Desa yang mendapatkan bantuan usaha dari BKSDA Sultra ini yakni, Desa Ampera dan Desa Batu Putih yang berada di wilayah pemerintahan Kecamatan Kolono Timur (Koltim) serta Desa Labotaone yang berada di wilayah Kecamatan Laonti.
Warga Desa yang menerima bantuan merupakan kelompok kemitraan konservasi yang tergabung dalam kelompok tani hutan (KTH) pemberdayaan masyarakat yang wilayah Desanya berbatasan dengan kawasan Suaka Margasatwa (SM) Tanjung Peropa dan SM Tj Amolengu
Bantuan tersebut diserahkan langsung Wakil Bupati (Wabup) Konsel Rasyid S.Sos M.Si didampingi Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie SP M.Si dan Kasie Konservasi Wilayah II La Ode Kaida, Camat Koltim Hamsir SP M.AP serta disaksikan pimpinan OPD terkait dan unsur forkopimca, yang dipusatkan di Balai Desa Batu Putih Kecamatan Kolono Timur, Senin (6/12/2021).
Peralatan yang disalurkan berupa set sepatu, kaos kaki, penutup wajah dan baju pelindung panen lebah, mesin pemeras madu (ekstraktor), mesin pemarut kelapa, mesin pengolah aren, pukat, pancing rawe, pemecah mente dan perkakas dapur.
Dalam kegiatan itu, Wabup Konsel, Rasyid mengatakan, bahwa pihaknya mengapresiasi dan bersyukur atas adanya bantuan tersebut. Sebab menurutnya, (bantuan red) sangat bermanfaat dalam membangkitkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa.
"Apalagi ditengah krisis pandemi covid-19 yang membuat perekonomian menjadi lesu, sehingga membutuhkan penanganan dan perhatian dari semua elemen karena hal ini bukan hanya semata urusan Pemerintahan Daerah,"terangnya.
"Terimakasih atas kepedulian BKSDA, bangga dari ratusan Desa se-Sultra yang masuk kawasan konservasi, Desa kami salah satu yang jadi perhatian. Berharap sinergitas dibidang lain antar lembaga ini bisa terjalin dan berkesinambungan yang dapat menyentuh kebutuhan langsung masyarakat Desa lainnya," sambungnya.
Lebih lanjut, mantan anggota DPR ini mengatakan, bahwa salah satu sinergitas yang perlu dibangun adalah kegiatan sosialisasi atau workshop terkait pemberian pemahaman bagi penduduk yang bermukim dekat kawasan konservasi yang berpengaruh besar terhadap Suaka Margasatwa, sebab minimnya pengetahuan masyarakat mengenai aturan konservasi hutan mesti menjadi perhatian utama.
"Masyarakat kita umumnya tidak paham satwa liar atau tumbuhan yang dilindungi dalam kawasan, selanjutnya dieksploitasi sumberdaya alam tersebut, dan akhirnya tersandung kasus hukum. Sehingga menghindari hal itu perlu adanya edukasi atau sosialisasi program tentang ini antara BKSDA dan Pemda Konsel,"tandasnya.
Sementara itu, Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie mengatakan, bantuan usaha ekonomi ini adalah sebagai bentuk perhatian dan peran serta BKSDA dalam upaya pemberdayaan masyarakat yang ada di sekitar kawasan konservasi dalam mendukung peningkatan ekonomi masyarakat ditengah pandemi Covid-19.
Selain itu kata Ia, ini juga merupakan bentuk implementasi tugas dan fungsi instansinya dalam melaksanakan pemulihan ekosistem dan penataan kawasan serta pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar konservasi."Untuk itu kami berharap pengembangan kerjasama dan kemitraan bidang konservasi sumber daya alam beserta ekosistemnya dapat dukungan penuh dari pemerintah Daerah setempat serta bisa saling berkolaborasi kedepannya,"tukasnya.
Dikesempatan itu, para Kepala Desa penerima manfaat melakukan penandatanganan pakta integritas untuk menjaga, merawat dan tidak menyewakan serta memperjualbelikan peralatan yang diberikan.
Editor : Tim Situs Sultra