Dr. Ninik Rahayu, SH, MS Perempuan pertama yang menjabat Ketua Dewan Pers di Indonesia (Img : parah.id/cn) JAKARTA,SITUSSULTRA.com- Di era ...
Dr. Ninik Rahayu, SH, MS Perempuan pertama yang menjabat Ketua Dewan Pers di Indonesia (Img : parah.id/cn) |
JAKARTA,SITUSSULTRA.com-Di era sekarang ini, bukan lagi hal asing ketika ada seorang perempuan menjadi pemimpin dibidang apapun. Dan Ini merupakan bukti jika kesetaraan gender perempuan dan laki-laki mampu sejajar.
Hal inilah yang menjadi dasar bahwa perempuan tidak bisa disepelekan oleh kaum lelaki. Jadi Siapa bilang hanya pria yang bisa menjadi pemimpin yang berkompeten? Dalam perkembangannya, wanita juga tumbuh dan berkembang untuk menjadi seorang pemimpin yang kompeten.
Sepanjang sejarah, ada banyak wanita yang dikenal sebagai sosok pemimpin yang baik. Bahkan sebelum hadirnya Islam, perempuan sudah ada yang menjadi pemimpin, contohnya Ratu Balqis yang memimpin kerajaan Saba’ Yaman pada masa Nabi Sulaiman AS.
Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah An-Naml: 29-33. Ratu Balqis memiliki jiwa kepemimpinan yang demokratis, arif, bijaksana dan memiliki kemampuan intelektual dalam mempertimbangkan kebijakan negara yang didasarkan atas kemaslahatan rakyatnya.
Hingga memasuki era Dunia modern sejumlah perempuan di Dunia banyak yang telah sukses berhasil menjadi pemimpin diberbagai bidang, bahkan dibidang pemerintahan, antara lain seperti, Sosok Kamala Harris sempat fenomenal di dunia sejak menjadi Wakil Presiden wanita kulit hitam pertama sepanjang sejarah AS.
Bahkan ditahun 2010, Harris pernah menjadi wanita pertama dan orang Afrika-Amerika pertama yang menjabat sebagai Jaksa Agung di California. Selain itu di 2016, wanita pecinta Converse ini juga menjadi wanita India-Amerika pertama yang terpilih dan menduduki posisi senat di AS pada 2016.
Lalu di Indonesia ada Megawati Soekarnoputri, Siapa yang tak mengenal Megawati? Dikenal sebagai sosok perempuan kuat dalam dunia politik Indonesia, putri sulung Soekarno ini memulai kariernya sebagai Ketua umum PDI. Karier politik Mega makin menguat saat dia menjadi Wakil Presiden Indonesia ke-8 bersama Gus Dur. Tak sampai lima tahun, statusnya naik menjadi Presiden RI ke-5. Hal ini secara tidak langsung menjadikannya Presiden wanita pertama di Indonesia.
Seperti halnya dibidang Pers, Dr Ninik Rahayu SH MS yang merupakan satu-satunya perempuan pertama di Repulik ini yang menjadi pemimpin di Dewan Pers. Karena sejak Undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 disahkan belum ada perempuan yang sukses dan berhasil terpilih menjadi Ketua Dewan Pers.
Diketahui Dr Ninik Rahayu SH MS baru saja terpilih sebagai ketua Dewan Pers yang baru untuk sisa masa jabatan 2022-2025.
Ia terpilih berdasarkan keputusan rapat pleno Anggota Dewan Pers di Jakarta pada Jumat, 13 Januari 2023 lalu. Ninik terpilih untuk menggantikan Prof Azyumardi Azra yang meninggal dunia pada 18 September 2022.
"Dr Ninik mengisi posisi Ketua Dewan Pers yang kosong sejak Prof Azyumardi Azra meninggal dunia pada 18 September 2022 lalu," kata Dewan Pers dalam pengumuman resminya di akun Instagram @officialdewanpers, seperti yang telah dilansir disejumlah pemberitaan.
Dalam Rapat pleno anggota Dewan Pers secara luring dihadiri 6 anggota, yaitu Yadi Hendriana, Totok Suryanto, Asmono Wikan, Ninik Rahayu, A Sapto Anggoro dan Arif Zulkifli. Adapun P Tri Agung Kristanto menghadiri secara daring.
Dalam siaran persnya, Ninik mengatakan bahwa kemerdekaan Pers atau kebebasan Pers (Freedom of the Press) harus terus diperkuat dan dipertahankan oleh karena itu dibutuhkan Pers yang profesional.
"Kemerdekaan pers harus terus menerus kita perkuat, demikian pula dengan kualitas jurnalisme dan profesionalisme perusahaan pers. Oleh kerena itu dibutuhkan dukungan kerja multistakeholders,"katanya.
Perlu juga diketahui, Dr. Ninik Rahuyu telah menjadi anggota Dewan Pers periode 2022-2025 mewakili unsur masyarakat sejak Ninik dilantik pada 18 Mei 2022.
Ia juga merupakan pengajar di Fakultas Hukum pada perguruan tinggi dan diklat pendidikan hukum sejak 198 7 silam. Dan sebelum terpilih menjadi Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahuyu merupakan Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Pers.
Untuk diketahui, sebelum di Dewan Pers, Ninik juga pernah menjadi Komisioner Komnas Perempuan pada periode 2006-2009 hingga 2010-2014. Dan pernah menjadi anggota Ombudsman RI pada Periode 2016-2021.
Selain itu, Ninik juga merupakan anggota profesional Lemhannas RI sejak tahun 2020 dan sebagai Direktur Jalastoria, sebuah Perkumpulan yang memiliki visi untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Inklusif serta Aktif dalam Upaya Penghapusan Diskriminasi.(Diolah, dari berbagai Sumber)
Editor : Darson