Salah satu Sekolah Dasar yang berstatus Negeri di Kabupaten Kolaka Timur yang belum memiliki Pagar Pengaman secara Keliling (Img : Situs...
Salah satu Sekolah Dasar yang berstatus Negeri di Kabupaten Kolaka Timur yang belum memiliki Pagar Pengaman secara Keliling (Img : Situssultra.com) |
KOLTIM,SITUSSULTRA.com-Implementasi komitmen pemerintah dalam rangka mewujudkan layanan pendidikan yang bermutu dan merata bagi masyarakat diantaranya berwujud dalam bentuk peningkatan kualitas sarana dan prasarana sekolah, termasuk pembangunan pagar keliling di sekolah.
Dimana, Pagar keliling sekolah merupakan sarana pengamanan sekolah untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Manfaatnya adalah untuk Pengamanan alat-alat Falitas KBM dan gangguan dari luar sekolah yang mengakibatkan kegiatan belajar mengajar bisa terganggu.
Seperti halnya, Gedung SDN 1 Lalowusula yang terletak di Desa Lalowosula Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pasalnya Sekolah Dasar yang berstatus Negeri ini, gedungnya yang bersebelahan dengan Kantor Desa Lalowosula ini ternyata belum memiliki Pagar Pengaman sehingga pihak Sekolah terkadang merasa tidak nyaman saat melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) karena adanya sesuatu yang membuat mereka merasa terganggu.
Hal ini diungkapkan Plt. Kepala SDN 1 Lalowosula Ramadhayanti kepada 2 Jurnalis Lokal Kolaka Timur saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Jumat (28/10/2022).
Ia mengatakan, terkait sarana dan prasarana, ada beberapa hal yang belum memadai kendati tidak menyebutkan secara keseluruhannya namun yang paling urgen dibutuhkan di Sekolah yang diembannya adalah Pagar Keliling.
"Dan itu yang paling Kami butuhkan di Sekolah ini adalah Pagar supaya Anak-anak tidak keluar masuk, karena kalau tidak ada pagar tentu mereka akan bebas berkeliaran saat jam Istrahat,"ujarnya.
Selain itu, kata Ibu yang bergelar Sarjana Pendidikan itu, akibat tidak adanya Pagar pengaman, maka Sekolah yang diembannya sering dimasuki Hewan piaraan liar.
"Bahkan ditempat ini sering dijadikan tempat penjemuran, dan ini termasuk mengganggu juga,"cetusnya.
Tak hanya itu, Ia juga mengungkapkan, kalau halaman Sekolah tersebut sering dijadikan jalan Alternatif bagi Pengendara Motor maupun Pejalan Kaki yang melintasi area Halaman Gedung SDN 1 Laliwosula.
"Selain itu dilokasi ini sering dijadikan Jalan pintas bagi Pengendara Motor yang lewat akhirnya suaranya mengganggu saat kita lagi mengajar,"bebernya.
Untuk itu, Ia mengharapkan kepada kebijakan pemerintah terkait agar sekiranya Sekolah-red mendapatkan bantuan untuk pembangunan Pagar Keliling agar Sekolah tersebut aman dari berbagai gangguan.
"Semoga harapan Kami untuk mendapat bantuan Pagar sekiranya bisa direalisasikan,"harapnya.
Penulis : Darson