KOLTIM,SITUSSULTRA.com- Mengkonsumsi makanan yang terkena Pupuk yang mengandung zat kimia secara langsung atau tidak langsung tentu akan s...
KOLTIM,SITUSSULTRA.com- Mengkonsumsi makanan yang terkena Pupuk yang mengandung zat kimia secara langsung atau tidak langsung tentu akan sangat berdampak negatif bagi kesehatan Tubuh, olehnya itu Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) melalui Dinas Ketahanan Pangan terus memacu Gerakan Diversifikasi melalui pemanfaatan pekarangan Rumah dengan menggunakan Pupuk Organik.
Hal ini dilakukan sebagai optimalisasi pemanfaatan pekarangan yang efektif. Dan salah satu upaya untuk mendukung diversifikasi pangan sehingga masyarakat dapat mengonsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA). Sehingga hal tersebut dapat menurunkan angka pencegahan Sunting di Koltim.
Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan Kabupaten Kolaka Timur, Dr.Ir.Idarwaty.MM menjelaskan bahwa untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, aktif dan produktif, maka dirinya menghimbau agar Masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan dengan menanam berbagai jenis Tanaman sayur-sayuram serta menggunakan Pupuk Organik, Seperti yang dilakukan salah satu Kelompok Wanita Tani Berkah di Desa Bou Kecamatan Lambandia Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
![]() |
Salah contoh sayur-sayuran dari hasil pemanfatan pekarangan Kelompok Wanita Tani Berkah (Img : fb abd rsk) |
Hal tersebut, dijelaskan Kadis kepada beberapa Petani saat mengunjungi Kelompok Wanita Tani tersebut di Lokasi Penanaman tepatnya di Desa Bou, Rabu kemarin.
"Sekang kami berada di Desa Bou pada kelompok Wanita tani Berkah Kecamatan Lambandia ini dalam rangka pemanfaatan lahan pekarangan sekaligus pengelolah Pupuk Organik yang ada di Kabupaten Koltim,"tuturnya.
"Seperti yang kami lihat, Kelompok Wanita Tani Berkah ini tidak pernah berhenti mengajak anggotanya untuk pemanfaatan pekarangan dan kita lihat ini semua bibit sudah siap ditanam di Polibed, setelah pembibitan dengan berbagai jenis tanaman Sayur seperti, Seledri, Koll, Sawi, Tomat dan juga Bawang,"sambungnya.
Idarwati mengatakan bahwa kegiatan Kelompok Wanita Tani Berkah merupakan salah upaya untuk mendukung penurunan stunting di Wilayah Kabupaten Kolaka Timur.
"Nah sekarang ini kita ingin bagaimana pengolahan penanaman ini menjadi makanan beragam bergisi dan berimbang serta aman dari pertisida yang dapat menjadi residu-residu yang tidak bermanfaat pada tubuh kita,"jelasnya.
Sementara itu, salah satu Petani Penggerak Desa Bou mengatakan dirinya menilai bahwa berdasarkan riset Pertanian diera modern sekarang ini beberapa Makanan sudah terkontaminasi dengan sat-sat Kimia yang berasal dari penggunaan Pupuk dan pestisida yang berbahan Kimia.
"Ditahun 2015 saya telah disampaikan sama Dokter. Nugroho bahwa riset pertanian di Indonesia kalau tidak diubah secepatnya maka Manusia generasi ketiga kedepannya biasa saja umurnya tinggal 20 tahun,"ungkapnya.
"Nah disitulah saya mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan Mol pupuk organik karena cara ini cukup baik sebenarnya hanya karena adanya residu kimia yang masuk diwilayah kita merusak lingkungan sehingga migroba yang ada di dalam tanah menyebabkan punah,"sambungnya menerangkan.
"Sehingga itulah yang menyebabkan kami mau mengembangkan Mikro Organisma Lokal karena pada intinya migroba lokal dapat hidup 1000 tahun sedangkan Manusia paling hanya 100 tahun,"tambahnya.
Penulis : Darson