KOLTIM,SITUSSULTRA.com- Lapangan sepak Bola Nur Latamoro yang terletak di Kelurahan Rate Rate Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur (Kol...
KOLTIM,SITUSSULTRA.com-Lapangan sepak Bola Nur Latamoro yang terletak di Kelurahan Rate Rate Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi Lautan Manusia sekaligus menjadi saksi acara silahturrahmi pamitan yang tertunda oleh Dr. H. Nur Alam, SE, M. Si selaku mantan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) 2 periode, Sabtu (15/6/2024).
Sesuai pantauan, suasana di Lapangan Nur Latamoro saat ribuan Warga yang mengidolakan mantan Gubernur Sulawesi Tenggara itu akan mendatangi acara silahturrahmi tertunda yang digelar di Kabupaten Kolaka Timur itu, warga terlihat antusias sambil mendengar iringan musik.
Terpantau juga, ribuan warga Koltim yang mengidolakan mantan Gubernur itu dari berbagai penjuru telah terlebih dahulu rela menunggu di Lapangan meski berpanas-panasan. Mereka menanti dan duduk pada tempat yang telah disiapkan oleh panitia sambil mendengar iringan musik.
Setelah Nur Alam yang didampingi Istri tercinta Hj. Tina Nur Alam tiba. Bersama rombongan mereka disambut Tarian Mondotambe dan sejumlah teriakan yel-yel.
Dalam acara ini dihadiri, Tokoh Masyarakat, Tokoh pemekaran, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, para Camat, Kepala Desa/Lurah dan sejumlah Masyarakat dari berbagai elemen dan pihak-pihak terkait lainnya.
Melalui sambutan Nur Alam mengatakan, dirinya bersyukur kepada Tuhan Dzat yang Maha Esa karena atas kehendaknyalah sehingga acara tersebut bisa terselenggara.
Ia mengatakan pihaknya juga berterima Kasih kepada Masyarakat Sulawesi Tenggara yang begitu antusias dan mengidolakan dirinya hingga selama dirinya keluar dari Penjara Masyarakat Sultra masih setia menantinya.
"Saya berterima kasih kepada Masyarakat Sultra yang selalu antusias menjemput saya bahkan ribuan Orang," ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa acara yang digagasnya ini yang diberi nama Silaturahmi tertunda harusnya dilaksanakan pada pada Tahun 2017 saat masa jabatannya telah berakhir, namun karena adanya kasus yang tidak disangkanya. Dan menurutnya, kasus tersebut adalah sebuah takdir yang tidak bisa dihindari. Sehingga melalui acara tersebut merupakan hajat pengganti acara yang tertunda selama bertahun-tahun.
"Meskipun tertunda namun hajat ini, kini bisa kita laksanakanlaksanakan, itulah sebabnya saya bertanya apakah kalian masih mengenal saya," tanya Nur Alam dalam dalam sambutannya yang dijawab warga masiiih.
Penulis : Darson