 |
| Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR) saat memimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-97 Tahun 2025 (Img:PPID utama Provinsi Sultra) |
KENDARI, SITUSSULTRA.com- Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR) mengungkapkan bahwa Pemuda bukan hanya pelengkap sejarah, akan tetapi bagian dari penentu sejarah.
Ungkapan ini disampaikan Gubernur saat mmimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Kendari pada Selasa 28 Oktober 2025, seperti yang dilansir di Laman FB PPID Utama Provinsi Sulawesi Tenggara dan dikutip Situssultra.com pada Rabu (29/10/202025).
Ungkapan Orang nomor Satu di Sultra ini tentu merupakan sebuah pesan yang mengandung makna mendalam bahwa pemuda bukan sekadar penonton perubahan, tetapi aktor utama dalam menulis sejarah bangsa.
Diketahui, Teori Human Capital dari Theodore Schultz menyebutkan bahwa pembangunan sumber daya manusia khususnya generasi muda merupakan kunci kemajuan ekonomi dan sosial suatu bangsa. Maka, ketika ASR menekankan pentingnya kreativitas dan keilmuan sebagai bentuk perjuangan masa kini, itu bukan sekadar seruan moral, tetapi strategi pembangunan berkelanjutan.
Pada kesempatan ini Gubernur ASR juga menuturkan bahwa pentingnya pendidikan karakter dan etika sosial. Dalam konteks komunikasi publik, diksi yang santun menjadi bentuk kecerdasan sosial. Seperti dikatakan oleh Mahatma Gandhi, Kebesaran seseorang tidak diukur dari kekuatannya berbicara, tetapi dari kemampuannya untuk berbicara dengan hormat.
Oleh karena itu, generasi muda Indonesia, khususnya di Sulawesi Tenggara, harus menjadi pelopor dalam membangun ekosistem digital yang sehat dan santun. Pemuda bukan hanya harus melek teknologi, tetapi juga melek nilai.
"Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik balik untuk meneguhkan kepercayaan kepada kepemimpinan yang visioner, dan untuk membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan beradab," ajaknya. (PPID Utama Sultra)
Editor : Darson
