Anggota DPRD Koltim dari fraksi PDI yang merupakan partai pengusung SBM, Rujina Ikapurnamasari (Img : Scrn wa) KOLTIM,SITUSSULTRA.com- P...
Anggota DPRD Koltim dari fraksi PDI yang merupakan partai pengusung SBM, Rujina Ikapurnamasari (Img : Scrn wa) |
KOLTIM,SITUSSULTRA.com-Polemik pengisian kekosongan jabatan wakil bupati (Wabup) Kolaka Timur (Koltim) sejak dilantiknya Wakil Bupati Hj. Andi Merya Nur menjadi pelaksana jabatan (Pj) Bupati hingga definitif pasca meninggalnya Bupati Koltim, Alm. H. Samsul Bahri Madjid dari hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) kabupaten Kolaka Timur tahun 2020 lalu yang dinilai berlarut-larut.
Maka sejumlah pendapat maupun perbincangan publik terus bergulir. Mulai dari masyarakat tingkat bawah, Tokoh, pengamat hingga melalui demonstrasi tak luput menyoroti persoalan kekosongan jabatan tersebut.
Pasalnya, setelah H. Andi Merya Nur dilantik menjabat Pj. Bupati hingga definitif dan pemerintahannya berjalan selama beberapa bulan hingga tersandung operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK, Dewan belum juga melakukakan pemilihan wabup karena 4 partai pengusung belum secara serentak menyatakakan sikap untuk mengusung (figur red).
Salah satu legislator dari fraksi PDIP yang merupakan partai pengusung SBM, Rujina Ikapurnamasari mengharapkan, agar pemerintahan dan pembangunan di Koltim cepat berjalan normal maka proses pengisian jabatan harus segera dilaksanakan. Sebab menurutnya, peristiwa kekosongan beberapa jabatan mungkin baru terjadi di kabupaten Kolaka Timur.
"Sangat memprihatikan sekali Kolaka Timur, karena sekarang ini sudah terdengar, bahwa di kabupaten Kolaka Timur tidak ada Bupati definitif, tidak ada Wakil definitif tidak ada Sekda defenitif apalag sekarang juga sejumlah Kadis belum resmi di Lantik tentu sangat memprihatikan sekali untuk Kolaka Timur,"ungkap anggota DPRD Koltim itu kepada Situssultra.com saat dikomfirmasi dikediamannya belum lama ini.
Dengan kekosogan itu, Ia berharap, agar keempat partai pengusung SBM segera mengambil keputusan untuk mengusung figur yang sebaiknya diinginkan oleh Masyarakat Koltim.
"Kalau untuk partai PDIP kan sudah pasti itu mulai dari awal adalah ibu Diana,"sebutnya.
"Namun kita itu tetap menerima aspirasi karena kalau kita menolak kan tidak mungkin, jadi kalau bisa antara partai pengusung kita bersatulah,"sarannya menambahkan.
"Karena awalnya kita sudah sepakat, dulu para partai pengusung semua kan sudah sepakat apapun yang terjadi tetap kita bersatu mengusung ibu Diana,"lanjutnya.
Ia juga mengharapkan, agar selain PDIP tiga partai pengusung yakni, PAN, Demokrat dan Gerindra memiliki pandangan yang sama.
"Kita tetap konsistenlah kalau memang ada yang mau diusung lagi, katakan ada. Kalau memang tidak ada, bilang juga tidak ada,"imbaunya.
Jadi menurut dia, pihaknya sangat menyayangkan jika keempat partai pengusung yang telah sejak awal berkomitmen mengusung SBM harus terpecah-pecah.
"Jadi saya mohon kepada partai pengusung yang lain kalau memang masih solid dan komitmen kita bersatu saja tidak usa kita terpecah, namun meskipun demikian tetap kita kembalikan kebijakan dari ketua partai. Karena yang masuk rekomendasi di DPRD baru partai PDIP kalau tiga pengusung mungkin belum ada,"sebutnya.
Sementara itu, salah satu figur yang ramai diperbincangkan sejak dilantiknya Hj. Andi Merya Nur menjadi Pj pasca meninggalnya SBM yang cocok untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut adalah Hj. Diana Massi. Sebab mereka menilai Hj. Diana Massi adalah orang yang paling dekat dengan Alm. Suaminya sehingga benar-benar mengetahui apa yang dicita-citakan suaminya untuk kemajuan pembangunan di Konltim serta kesejahteraan masyarakat.
Penulis : Supriadin
Editor : Darson