Iklan

#

Gelar Sosialisasi Peraturan Pemilu Serentak, Ini Penjelasan Ketua Bawaslu Koltim

Publisher Admin-Situs Sultra
March 30, 2022
Last Updated 2022-03-30T12:58:07Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

 

Kegiatan  sosialisasi peraturan perundang-perundangan  Pemilu serentak 2024, oleh Bawaslu Koltim  tepatnya di Aula  Baros Desa Tawainalu  Kecamatan Tirawuta Koltim, Selasa (30/3/2022).(Img : Situs Sultra)

KOLTIM,SITUSSULTRA.com-Peran masyarakat dalam aspek pengawasan menjadi salah satu pertimbangan kesuksesan suatu penyelenggaraan Pemilu. Sehingga nilai demokrasi dapat  terjaga dan  hasil Pemilu benar-benar menghasilkan sosok yang bisa bertanggung jawab dalam mengemban tugas.


Untuk itu, Badan Pengawas Pemiihan Umum  (Bawaslu)  Kabupaten Kolaka Timur (Koltim)  mulai melakukan kegiatan  sosialisasi peraturan perundang-undangan  pemilihan umum (Pemilu) serentak 2024, tepatnya di Aula  Baros Desa Tawainalu  Kecamatan Tirawuta Koltim, Selasa (30/3/2022).


Dalam kegiatan tersebut, dihadiri, Ketua KPU Koltim,  Camat Tirawuta,  beberapa Kepala Desa  (Kades), perwakilan dari TNI/Polri,  Kesbangpol, Satpol PP serta  Organisasi Perwakilan Masyarakat. Sementara pemateri adalah salah satu Dosen dari Universitas Haluoleo (Unhalu).


Ketua Bawaslu Kabupaten Koltim, Rusniyanti Nur Rakibe mengatakan, tujuan sosialisasi digelar yakni, untuk  memberikan pendidikan politik bagi masyarakat terkait pengawasan terhadap Pilkada dan Pemilu yang akan datang.


"Menyimak proses diskusi pada hari ini saya kira ada beberapa hal penting yang saya garis bawahi yakni   permasalahan pelanggaran pelangaran sering terjadi khususnya many politik dan  keterlibatan ASN dan ini menjadi diskusi hangat pada pikiran kita hari ini,"ujar Rusni.

Foto bersama para pimpinan penyelenggara Pemilu kabupaten Koltim dan sejumlah pihak dari instansi terkait lainnya ketika usai menggelar sosialisasi peraturan pemilihan serentak 2024 di Aula Baros desa Tawainalu Kecamatan Tirawuta Koltim


Rusniyanti, juga mengapresiasi adanya  beberapa pertanyaan pada sesi dialog  diskusi  dari sejumlah peserta terkait pelanggaran yang sering terjadi saat proses pemilu dilaksanakan.


"Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan terkait pelanggaran,  saya katakan ini  pertanyaannya luar biasa,"sanjungnya.


Kata Rusniyanti, agar penegakan hukum dalam pemilu dapat  terwujud maka ada tiga  hal yang harus diterapkan yakni,  pertama bagaimana menerapkan  regulasinya, kedua bagaimana budaya hukum itu sendiri dan ketiga bagaimana menerapkan struktur hukum tersebut.


 "Terkait dengan many politik kata Rusniyanti,  sebagaimana yang  telah dijelaskannya  itu dapat dikatakan masuk  dalam budaya politik many politik.


"Kenapa saya katakan budaya politik, karena pelangaran sering  terjadi disetiap perhelatan pemilu demokrasi,"ungkapnya.


  Rusniyanti,  menerangkan bahwa  salah satu contoh  demokrasi lokal yang rentan many politik adalah pemilihan kepala desa (Pilkades).


"Pemilihan desa lebih ngeri,  budaya ini susah untuk kita minimalisir karena sudah terbentuk dan berpola jadi budaya demokrasi lokal salah satunya  proses pemilihan desa,"jelasnya.


"Hal yang begini memang sulit untuk kita telusuri  tapi salah satunya adalah kembali ke nawaitunya  masing masing kalau semangat bersatu masyarakat kita sama kita pangkas ini many politik maka saya yakin itu akan terwujud,"sambungnya.


Jadi kata Rusniyanti, sekalipun regulasi telah dijelaskan pemateri mengenai  sangsi pidananya dan sebagainya kalau tidak ada kesadaran untuk meminimalisir maka itu tidak akan terjwujud.


 "Untuk menguji dan mengukur integritas seorang penyelengara bukan berdasarkan asumsi tetapi itu adalah tempat untuk diujinya bahwa seorang penyelengara  tidak berintegritas, ketika  memberikan sangsi kode etik atau pelangaran  yang dilakukan oleh penyelengaraan ada di TKP,"ungkapnya.


Ia menambahkan, bahwa     kegiatan yang tengah berlangsung akan  membawah berkah yang luar biasa setidaknya dapat meminimalisir terkait pelangaran dalam  menghadapi pilkada 2024.


"Sehingga pemimpin yang kita hasilkan yaitu salah satunya pilkada Kolaka Timur semoga bupati yang terpilih 2024 betul-betul bupati yang berpihak kepada masyarakat yang menjalankan aturan yang  sesuai dengan apa yang telah ditetapkan pada undang undang dasar,"harapnya.


Penulis : Darson

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl