Ilustrasi (Img : IDXChannel) KOLTIM,SITUSSULTRA.com- Berdasarkan hasil rapat kerjasama penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kolaka Ti...
Ilustrasi (Img : IDXChannel) |
KOLTIM,SITUSSULTRA.com-Berdasarkan hasil rapat kerjasama penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara (Sultra) disebutkan sebanyak 800 orang dinyatakan terdata sebagai warga termiskin akan diselamatkan atau dihapuskan dari kemiskinan ekstrem.
Hal ini diungkapkan Kepala Bappeda dan litbang Koltim Mustakim Darwis kepada sejumlah awak Media usai menggelar rapat pembentukan tim percepatan penghapusan kemiskinan ektrem di ruang Kantornya, Kamis (20/10/2023).
"Jadi kemiskinan ekstrem itu menjadi tanggung jawab bersama, maka hari ini kita gagas penanggulangan ekstrem ini bekerja sama dengan semua pihak,"jelas pria Kelahiran 1976 yang bergelar Doktor, Sarjana Pertanian dan Magister sains itu.
Kata Doktor, terkait dengan rapat pembentukam tim, Ia menyebutkan, mulai dari Swasta, Badan usaha, BUMN dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka Timut akan bekerja sama menanggulangi kemiskinan ektrem di wilayah Koltim.
"Nanti pada saat kita melakukan kunjungan kita akan lihat warga kita yang kategori miskin eksterm apa kendalanya, oleh karena itu kita gandeng semua unsur, karena Pemerintah saja tidak cukup kita harus didukung oleh semua pihak,"terangnya.
Rapat terkait penanggulangan penghapusan kemiskinan ekstrem di Aula Kantor Bappeda dan Litbang Koltim |
"Misalnya, ada masyarakat kita yang tidak mempunyai Rumah maka kita akan bersama-sama membangunkan, jadi ada yang tanggung senknya dan begitupun bahan-bahan lainnya. Dan semuanya berperan, termasuk sanitasinya,"urainya.
"Misalkan juga ada warga yang tidak punya penghasilan maka kita ajak pengusaha penggilingan Padi, jadi artinya ini kita berkolaborasi,"sambungnya.
Ia juga menggambarkan cara menanggulangi penghapusan Kemiskinan ektrem dalam berkolaborasi dengan pihak swasta adalah masing pihak akan bertanggung jawab sesuai dengan apa yang dimiliki.
"Jadi masing-masing teman OPD akan bertanggung jawab misalkan di Kecamatan A siapa di Kecamatan B siapa kemudian kita bersama-sama, setelah kita identifikasi ternyata masyarakat kita tidak punya Air Bersih atau tidak punya penghasilan tetap, maka kita gandenglah pihak swasta misalnya, BRI kita libatkan dengan cara memberikan kredit dan yang jelasnya kita akan bantu secara bersama-sama,"tuturnya.
Ia menuturkan bahwa tim akan selalu bekerja sama membantu apa menjadi kendala pada warga miskin tersebut.
"Seperti, PU Kita akan arahkan untuk program sanitasi air minum sehingga memiliki air minum yang layak, kemudian dari Diskoperindag kita akan fungsikan untuk membantu peralatan dan juga dari Nakertrans bantu peralatan tukang dan Dinas Pertanian bisa membantu Bibit sehingga simiskin tersebut bisa berusaha,"harapnya.
Sementara itu, Sekda Koltim yang juga Ketua Tim percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem Koltim, Andi Muhammad Iqbal Tongasa mengatakan bahwa rapat penghapusan kemiskinan ekstrem merupakan kegitan yang tujuannya untuk bekerja sama, antara Pemda dan Swasta terkait penanggulangan kemiskinan ektrem.
"Sehingga 800 lebih Masyarakat kita yang termasuk miskin ekstrem bisa kita titik nol kan atau terselamatkan dari kemiskinan,"kata Jenderal ASN itu.
"Program ini kan terpadu, mungkin selama ini kita kan sudah perna bantu terkait kemiskinan ekstrem, jadi dengan adanya program ini lagi kita satukan persepsi bersama agar bisa menuntaskan kemiskinan ekstrem di Koltim,"tambahnya.
Kata Sekda, adapun prosedur cara penghapusan kemiskinan ekstrem maka pihak Pemda membentuk tim yakni, tim dari, Opd dari pihak swasta bahkan dari kecamatan yang dibagi tugas
"Nanti tim ini setelah disahkan bupati maka kita tunggulah apa bantuan dari pihak swasta ini misalnya, dari Indomaret,"paparnya.
Sekda yang bergelar S,STP, M.Si itu menyebutkan, Data kemiskinan ektrem di Koltim ada 800 lebih yang tersebar di 12 Kecamatan dan program penghapusan kemiskinan ekstrem ini akan dimulai di titik nol yakni, Kecamatan Ladongi dan Poli-Polia.
"Dan disitu kita akan mulai lanching nanti sekitar awal November 2023, Kita tunggu dulu hasil evaluasi APBD murni ini, karena di OPD itu dana kemiskinan ekstrem masih dievaluasi,"ungkapnya.
Untuk itu, Ia berharap agar tim yang sudah dibentuk benar-benar bekerja serius karena ini adalah program nasional, dan kata dia, pihaknya bersyukur karena Pemda selama ini sudah mendata secara total 800 warga miskin ekstrem yang akan diselamatkan dari kehidupannya yang sulit.
"Olehnya itu kita harapkan melalui rapat tadi tim telah membagi per kecamatan untuk 3 OPD, jadi semua bisa terbagi dalam menuntaskan kemiskinan ekstrem,"harapnya.
Penulis : Darson