BANDUNG, SITUSSULTRA.com-Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI) Sultra secara tegas menyuarakan dukungan terhadap pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Kepulauan Buton dalam agenda Kongres ke-XXII Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang digelar di Bandung, Jawa Barat 27 Juli 2025 lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Dhira Adiyatma Jaya selaku Bendahara Umum DPC GMNI Buton Raya. Dalam forum tertinggi organisasi GMNI tersebut, Dhira menggarisbawahi pentingnya pemekaran wilayah sebagai solusi strategis untuk mempercepat pembangunan, memperluas akses pelayanan publik, serta memperkuat identitas dan representasi masyarakat di wilayah Kepulauan Buton.
"Kami dari DPC GMNI Buton Raya menilai bahwa pemekaran Provinsi Kepulauan Buton bukan hanya menjadi kebutuhan administratif, tetapi juga merupakan aspirasi historis dan kultural masyarakat di wilayah ini. Oleh karena itu, kami meminta agar DPP GMNI memberikan perhatian serius dan menjadikan isu ini sebagai bagian dari agenda perjuangan organisasi ke depan," tegas Dhira dalam sesi sidang pleno Kongres.
Lebih lanjut, DPC GMNI Buton Raya berharap DPP GMNI mampu menjadi jembatan aspirasi antara masyarakat daerah dan pemerintah pusat, serta mengawal proses pemekaran secara konstitusional dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Hasir Sekretaris DPD GMNI Sultra, Telah menyerap aspirasi dari kawan kawan DPC GMNI Buton. Momentum Kongres GMNI ke XXII ini menjadi salah satu momentum untuk menyuarakan Isu pemekaran. Pemekaran Provinsi Kepulauan Buton sebetulnya sudah lama menjadi aspirasi masyarakat di wilayah tersebut, mencakup Kabupaten Buton, Buton Selatan,Buton Utara, Buton Tengah, Kota Baubau, dan Wakatobi, yang selama ini memiliki karakteristik geografis kepulauan dan potensi sumber daya yang besar namun menghadapi berbagai tantangan akses dan pembangunan.
Hasir didalam sebuah ruang-ruang kesempatan forum sudah mengafirmasi dan akan terus mengawal serta mengajak seluruh elemen organisasi GMNI di tingkat nasional untuk mendukung perjuangan ini sebagai bagian dari semangat Trisakti Bung Karno: berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.(rls)